Para Kiai kembali ke PPP

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Kebangkitan Nahdlatul Ulama (PKNU) agaknya harus ektra waspada. Soalnya puluhan kiai pendukungnya kini hijrah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kesiapan ara Kiai sepuh ini gaung ke partai berlambang Ka'bah ini disampaikan langsung ke Ketua Umum PPP Surya Dharma Ali (SDA).

"Para Kiai di Jawa Timur itu sebenarnya bukan pindah. Melainkan kembai ke 'rumah' mereka di PPP. Dan kami sangat menyambut baik kembalinya para pentolan Kiai di Jawa Timur ke PPP," jelas SDA kepada detikcom melalui telepon, Sabtu (24/12/200).

Menurut SDA, yang juga Menteri Agama tersebut, kembalinya para Kiai Jawa Timur ke PPP lantaran mereka merasa lebih nyaman di PPP. Sebab suasana di PPP lebih teduh dan minim konflik. Selain itu PPP dianggap konsisten dengan azas Islam yang dianut selama ini.

Ditambahkan SDA, sebelum bergabung mereka sempat bertanya apakah PPP Islamnya murni dan kadernya benar-benar umat Islam? "Saya kemudian jawab kader PPP 100 % umat Islam. Tapi saya tambahkan untuk kadar ke-Islamannya memang perlu ditingkatkan," ujar SDA.

Dengan bergabungnya para ulama sepuh di Jawa Timur ini, SDA berharap bisa menambah kadar ke-Islaman kader-kader PPP. Sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat dan negara.

Selain para ulama sepuh di Jawa Timur, puluhan Kiai di Jawa Tengah rencananya akan melakukan hal serupa. "Kalau di Jawa Tengah rencananya awal tahun 2011 mereka akan menyatakan kembali ke PPP," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Puluhan kiai di Jawa Timur yang selama ini menjadi pengurus teras PKB dan PKNU menyatakan diri bergabung dengan PPP. Deklarasi tersebut dibacakan mantan Dewan Syuro DPP PKNU, KH Anwar Iskandardi depan Ketua Umum DPP PPP SDA di Ponpes Lirboyo Kediri.

Para kyai yang hadir antara lain KH Idris Marzuqi (Dewan Syuro DPP PKNU), KH M Anwar Manshur (PP Lirboyo), KH Imam Yahya Mahrus (PP Lirboyo), KH Huda Jazuli (PP Ploso, Kediri), KH Zainudin Jazuli (Mustasyar DPP PKB), KH Miftakhul Akhyar (Ro'is Syuriah PWNU Jatim), KH Mujib Imron (anggota DPD RI 2004-2009), KH Kafabihi Mahrus (PP Lirboyo), KH Anwar Iskandar (PP Jamsaren, Kediri), KH Mas Subadar (KH RU Besuk Pasuruan), KH Zaini Sholeh (Sampang), KH Mas Mansur (PP Sidoresmo, Surabaya), KH Mutawakkil 'Alallah (Ketua PWNU Jatim), KH Nuruddin (PP Nurul Qodim, Probolinggo; Dewan Syuro DPW PKNU Jatim), KH Masbuchin Faqih (PP Suci Gresik), KH Abdulloh (PP Langitan, Tuban), KH Baidlowi (PP Berasan, Banyuwangi), KH Abd Ghaffar (Pamekasan), KH Ardani (Blitar), KH Arsyad (Tulungagung), KH Irvan Yusuf (PP Tebuireng), KH Mas Fuad (PP Sidogiri, Pasuruan), KH Jiryan Hasbulloh (Joresan, Ponorogo), KH Hisyam Syafa'at (Blokagung, Banyuwangi), dan KH Nur Khozin (Malang).

SDA menyatakan PPP membuka pintu lebar-lebar atas bergabungnya kembali para ulama ke PPP. PPP tidak akan mengajak kiai-kiai untuk terus berkonflik, karena itu mengecilkan arti penting perjuangan umat Islam di masa mendatang.(detik.com)

Angkatan Muda Ka’bah Gelar Muktamar II
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Drs H Suryadharma Ali yang juga menteri Agama RI, Rabu (15/12) malam ini sekira pukul 20.00 WIB, akan membuka Muktamar II Angkatan Muda Ka’bah di Asrama Haji Pangkalan Mahsyur Medan.
Acara ini akan berlangsung 15 – 18 Desember 2010 diikuti 600 peserta, terdiri dari 60 Pimpinan Wilayah dan 348 Pimpinan Cabang AMK dari seluruh Indonesia.  “Selain Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, Menteri Perumahan Rakyat dan sejumlah tokoh nasional juga direncanakan hadir pada acara opening seremoni Muktamar II AMK ini,” sebut Ketua AMK Sumut, Aswan Jaya didampingi Ketua Panitia Pusat Ronaldi Mardinsyah dan Sekretaris Panitia Pusat Hariri Aska serta Sekretaris Panitia Lokal Syafii Sitorus dalam jumpa persnya, Selasa (14/12) di Asrama haji Medan.
Aswan menjelaskan, pelaksanaan Mukhtamar II AMK ini dilaksanakan lebih cepat dari jadwal pelaksanaan yang seyogyanya akan digelar pada tahun 2012. Hal ini disebabkan adanya desakan dari daerah menyikapi perkembangan di tubuh AMK maupun di Partai persatuan Pembangunan selaku induk dari organisasi ini.  “Menyikapi perkembangan selama ini, kita melihat perlu segera dilaksanakan konsolidasi organisasi bertujuan bagi kepentinbgan PPP ke depan,” sebutnya.
Selain itu, tambah Aswan Jaya, ada tiga agenda dibahas sebagai bentuk sikap politik AMK yang akan disampaikan kerpada PPP, yakni, evaluasi kepada PPP, menyikapi kondisi partai saat ini yang dinilai tidak sesuai dengan konsepsi kepartaian yang demokrasi serta tidak sesuai dengan konsep perjuangan umat Islam.
“Salah satu point penting AMK meminta kepada Ketua Umum PPP supaya memerintahkan kepada Fraksi Persatuan Pembangunan di DPR RI supaya terus mengangkat persoalan berkembang di tanah air, seperti kasus Century,” tegasnya.
Kemudian, tambahnya, AMK juga akan meminta kepada PPP tentang posisi partai dalam pemerintahan saat ini. “Kami melihat pemerintahan saat ini tidak berpihak kepada kepentingan umat. Disamping itu selaku kader PPP kami juga merasa kecil hati melihat posisi Ketua Umum kami yang berada di bawah presiden,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Muktamar se-Indonesia Ronaldy Mardinsyah mengatakan, penetapan muktamar ini telah dilakukan pada Juli kemarin atas kesepakatan semua daerah di Indonesia.  Disamping itu ada satu permintaan dari Pimpinan Wilayah Yogyakarta, yang meminta AMK mendukung rakyat Yogya, terkait status Daerah Keistimewaan Yogyakarta yang saat ini sedang dipersoalkan oleh pemerintah pusat. “Ketiga agenda ini akan kita bahas untuk kita jadikan sebagai sikap politik dan akan disampaikan ke PPP,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Muktamar se-Indonesia Ronaldy Mardinsyah menambahkan, pelaksanaan muktamar ini telah dilakukan pada pelaksanaan Mukernas II AMK pada Juni 2010 di Jawa Barat kemarin dan atas kesepakatan semua daerah di Indonesia, termasuk persetujuan Ketua Umum AMK Syafruddin Anhar, didampingi Sekjen Djoko Purwanto.
Selain membahas tentang program kerja organisasi ke depan, Muktamar II AMK ini juga akan memilih Ketua Umum AMK mendatang. “Kita berharap sosok ketua umum mendatang sosok muda, karena selama ini banyak pengurus AMK yang usianya sudah tidak cocok dikategorikan sebagai angkatan muda,” pungkasnya.(beritasore.com)

Sejarah Partai Persatuan Pembangunan
Sejarah PPP dalam Lintasan Perpolitikan Nasional PDF Cetak E-mail
PPP Dalam Lintasan Perpolitikan Nasional
Partai Persatuan Pembagunan (PPP) didirikan tanggal 5 Januari 1973, sebagai hasil fusi politik empat partai Islam, Partai Nadhlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Islam Perti.

PPP didirikan oleh lima deklarator yang merupakan pimpinan empat Partai Islam peserta Pemilu 1971 dan seorang ketua kelompok persatuan pembangunan, semacam fraksi empat partai Islam di DPR. Para deklarator itu adalah;
  • KH Idham Chalid, Ketua Umum PB Nadhlatul Ulama;
  • H.Mohammad Syafaat Mintaredja, SH, Ketua Umum Partai Muslimin Indonesia (Parmusi);
  • Haji Anwar Tjokroaminoto, Ketua Umum PSII;
  • Haji Rusli Halil, Ketua Umum Partai Islam Perti; dan
  • Haji Mayskur, Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di Fraksi DPR.
PPP berasaskan Islam dan berlambangkan Ka'bah. Akan tetapi dalam perjalanannya, akibat tekanan politik kekuasaan Orde Baru, PPP pernah menanggalkan asas Islam dan menggunakan asas Negara Pancasila sesuai dengan sistem politik dan peratururan perundangan yang berlaku sejak tahun 1984.
Pada Muktamar I PPP tahun 1984 PPP secara resmi menggunakan asas Pancasila dan lambang partai berupa bintang dalam segi lima. Setelah tumbangnya Orde Baru yang ditandai dengan lengsernya Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998 dan dia digantikan oleh Wakil Presiden B.J.Habibie, PPP kembali menggunakan asas Islam dan lambang Ka'bah. Secara resmi hal itu dilakukan melalui Muktamar IV akhir tahun 1998.
Sesuai dengan Anggaran Dasar PPP yang dihasilkan Muktamar V tahun 2003, pada pasal 3 disebutkan bahwa tujuan Partai Persatuan Pembangunan adalah terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, sejahtera lahir bathin dan demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila di bawah ridho Allah Subhanahu Wata'ala.

Profil PPP Partai Persatuan Pembangunan
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Partai Persatuan Pembangunan yang disingkat PPP adalah partai politik dengan jati diri islam yang merupakan hasil fusi partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Muslim Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSSI), dan Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) yang dideklarasikan  pada tanggal 5 januari 1973. Dari sejak berdirinya sampai reformasi bergulir tahun 1998, PPP adalah satu-satunya partai politik yang menjadi wadah perjuangan  aspirasi politik umat islam yang berorientasi ke-Indonesia dan keummatan.Indentitas Islam PPP mencerminkan corak “Islam ke-Indonesiaan”atau “Islamnya orang Indonesia” yang berpegang pada harmoni antara universalitas Islam dan lokalitas  ke-Indonesia. PPP dalam hal ini, meletakkan hubungan Islam dan Negara adalah hubungan yang bersih simbiotik, sinergis, serta saling membutuhkan dan memelihara.